BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangDiabetes Melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembulu darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron. Diabetes Melitus awalnya memiliki gejala khas berupa polifagia, poliuria, polidipsia, lemas ,dan berat badan turun. Gejala lain yang mungkin dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur, dan impotensi pada pria, serta pruritis vulva pada wanita. Diabetes Melitus disebabkan oleh kadar gula yang tinggi dalam darah. Kadar gula yang tinggi ini disebabkan karena seseorang terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak glukosa, baik itu dari monosakarida,disakarida,dan polisakarida. Apabila pada suatu kondisi konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar akibatnya glukosa tersebut muncul dalam urin (glukosuria). Hal ini telah menandakan bahwa seseorang telah menderita penyakit diabetes melitus.
Menurut International Diabetes Federation (IDF), 371 juta orang di dunia yang berumur 20-79 tahun menderita diabetes. Menurut laporan WHO, pada tahun 2000 lalu diperkirakan terdapat 4 juta penderita Diabetes Melitus di Indonesia. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat. Pada tahun 2030 diperkirakan sekitar 21,3 juta penduduk Indonesia menderita Diabetes Melitus. Jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 7,6 juta orang. Namun, hanya 41 persen yang mengetahui kondisinya dan 39 persen mendapatkan pengobatan. Yang mengejutkan, hanya 0,7 persen penderita diabetes mencapai sasaran pengobatan dengan tepat. Indonesia juga masuk dalam urutan ketujuh negara dengan penderita diabetes terbanyak. Posisi pertama adalah Cina dengan 92,3 juta penderita, India sebanyak 63 juta jiwa, Amerika Serikat 24,1 juta jiwa, Brasil 13,4 juta jiwa, Rusia 12,7 juta jiwa, Meksiko 10,6 juta jiwa, dan Indonesia dengan jumlah penderita diabetes sebanyak 7,6 juta orang. Oleh karena itu kedepannya sangat dibutuhkan suatu obat herbal yang mudah dikonsumsi manusia untuk mencegah Diabetes Melitus, sehingga dapat menekan jumlah penderita Diabetes Melitus di Dunia.Oleh karena itu kami penulis menawarkan tanaman jelai sebagai penurun kadar glukosa yang secara tidak langsung dapat mencegah bahkan mengobati Diabetes Melitus.
Tanaman jelai (Hordeum vulgare) merupakan anggota suku padi-padian yang bisa tumbuh pada segala jenis tanah, mulai dari ketinggian 0 m sampai 1.500 m dari permukaan laut. Pertumbuhan optimal akan diperoleh melalui budidaya pada lahan bertanah liat, pasir atau vulkanis dengan kandungan unsur hara tinggi. Ketinggian lahan untuk mencapai pertumbuhan optimal antara 500 sampai 700 m dari permukaan laut. Pada tahun 2005, jelai berada pada urutan keempat dari jumlah produksi dunia dan luas area penanaman serealia di dunia (560.000 km²). Jelai tergolong ke dalam zat makanan berupa karbohidrat dengan sumber serat terlarut yang sangat baik untuk dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Maka dari itu, kami sebagai tim penulis tertarik menulis tentang ―Tepung Jelai Sebagai Penurun Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus‖
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mekanisme tanaman jelai (Hordeum vulgare) dalam mengobati penyakit Diabetes Melitus?
2. Bagaimana peran tanaman jelai (Hordeum vulgare) dalam menurunkan kadar gula dalam darah?
1.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui mekanisme tanaman jelai (Hordeum vulgare) dalam mengobati penyakit Diabetes Melitus.
2. Mengidentifikasi peran tanaman jelai (Hordeum vulgare) dalam menurunkan kadar gula dalam darah.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan informasi mengenai mekanisme tanaman jelai (Hordeum vulgare) dalam mengobati penyakit Diabetes Melitus dan menyarankan kepada masyarakat untuk mengkonsumsi tanaman jelai sebagai upaya mencegah dan mengobati Diabetes Melitus.
2. Sebagai media pengembangan pembelajaran dan ilmu pengetahuan dalam pencegahan dan pengobatan Diabetes Melitus.
0 comments:
Post a Comment