Soal
1. (18 poin)
Xenon,
Xe (nomor atom= 54), adalah unsur gas mulia yang relatif kurang reaktif.
Senyawa fluorida gas mulia xenon dapat dibuat dengan melakukan reaksi langsung
antara gas Xe (Mr =131,3 ) dan gas F2 (Mr F =19 ) pada temperatur
dan tekanan tinggi. Tergantung pada temperatur dan jumlah pereaksi, produk yang
terbentuk adalah kristal senyawa xenon flourida yang dapat berupa XeF2, XeF4 atau XeF6.
Pertanyaan:
a. Tuliskanlah susunan elektron gas Xe (no atom=54). (1
poin)
b. Gambarkan
struktur Lewis dari senyawa XeF2, XeF4 dan XeF6. (3 poin)
c. Orbital Xe
manakah yang terlibat dalam pembentukan ikatan dalam senyawa XeF2, XeF4 atau XeF6. (2 poin)
Dalam kondisi temperatur dan tekanan tertentu, sebanyak
1,85 x 10-4 mol Xe direaksikan dengan 5,00 x 10-4 mol F2.
Setelah reaksi, ternyata terbentuk produk
XeF4 dan XeF6, dan
sisa gas Xe sebayak 9,0 x 10-6 mol.
Berdasarkan
kondisi ini maka:
e. Tulis dan setarakan reaksi pembentukan masing
masing senyawa XeF4 dan XeF6 dari pereaksi Xe
dan F2. (2
poin)
f. Tentukan komposisi % berat produk XeF4 dan XeF6 hasil reaksi
tersebut. (9
poin)
Soal 2. (10 poin)
Dalam
suatu ruangan tertutup, bila padatan CaCO3 dipanaskan akan membentuk
kesetimbangan :
CaCO3 (s)D
CaO(s) + CO2 (g) DHor
= +179 kJ/mol
Ke
dalam ruang hampa yang volumenya 10 L dimasukkan padatan CaCO3 (100 g/mol) dan CaO (56 g/mol)
masing masing sebanyak 0,1 mol, dan kemudian dipanaskan pada 385 K. Sesudah
tercapai kesetimbangan ternyata diperoleh tekanan, PCO2 = 0,300 atm.
Pertanyaan:
b. Tentukanlah
berapa berat CaCO3 dan CaO
sesudah tercapai kesetimbangan pada suhu 385 K (4
poin)
Kemudian, kedalam wadah tersebut, dipompakan sejumlah gas
CO2 sehingga tekanannya bertambah sebesar 0,300 atm. Berdasarkan pertambahan tekanan CO2
ini maka:
c. Berapa gram bertambahnya berat CaCO3 setelah
tercapai kesetimbangan didalam wadah tersebut pada temperatur 385 K? (2 poin)
Bila suhu diturunkan menjadi 298 K, dan diketahui Tetapan gas universal, R =
0,0821 L.atm/mol.K = 8,3145 Pa.dm3/mol.K, maka:
d. Bagaimana nilai
Kp pada 298 K dibandingkan dengan 385 K
(2 poin)
Soal 3. (
22 poin)
Chlorobenzena,
C6H5Cl, yang merupakan bahan baku untuk sintesa berbagai senyawa
organo-klor, dapat dibuat melalui proses klorinasi benzena, C6H6
dengan katalis FeCl3.
Mekanisme
reaksi katalitik klorinasi benzena melibatkan proses reaksi asam-basa Lewis,
yang langkah reaksinya adalah sebagai berikut:
Step 1 : Cl2
+ FeCl3 DFeCl5 (atau Cl+FeCl4-)
Step 2 : C6H6
+ Cl+FeCl4- D C6H6Cl+ + FeCl4-
Step 3 : C6H6Cl+
D C6H5Cl + H+
Step 4: H+
+ FeCl4- ®HCl + FeCl3
Pertanyaan:
a.
Tuliskan reaksi katalitik khlorinasi benzena membentuk
klorobenzena. (1
poin)
b.
Apa jenis reaksi tersebut? (1 poin)
c.
Menurut konsep asam – basa, apa yang dimaksud dengan asam
Lewis dan basa Lewis? (1 poin)
d.
i.
Tuliskan formula Lewis dari FeCl4- (2 poin)
ii. Bagaimana hibridisasi
dan bentuk geometri molekul FeCl4- , gambarkan
strukturnya. (3 poin)
e.
Berdasarkan mekanisme reaksi diatas, step yang manakah
merupakan reaksi asam-basa Lewis. (3 poin)
f.
Tunjukkan asam dan basa Lewis pada setiap step reaksi
diatas.
(6
poin)
g. Berapa banyak jumlah FeCl3 yang digunakan dalam reaksi
tersebut? (1
poin)
h.
Pada suhu reaksi yang sama, bagaimana pengaruh katalis
terhadap tetapan kesetimbangan (K) suatu reaksi? (1poin)
Garam FeCl3 larut dalam air, dan didalam
air ion Fe3+ akan mengalami hidrolisis sesuai reaksi:
FeCl3 (s)
+ 6H2O(l) ® Fe(H2O)63+(aq)
+ 3Cl-(aq)
Fe(H2O)63+(aq)
+ H2O(l) ® Fe(H2O)5(OH)2+(aq)
+ H+ pKa1
= 2,0
Fe(H2O)5(OH)2+(aq)
+ H2O(l) ® Fe(H2O)4(OH)2+(aq)
+ H+ pKa2 = 3,3
i.
Anggaplah pada reaksi hidrolisis ini hanya nilai pKa1
yang berperan dalam menentukan pH, Berapa pH larutan FeCl3 0,1 M? (3 poin)
j.
Bila Ksp Fe(OH)3 = 2,8 x 10-39 , apakah larutan 0,1 M FeCl3 akan menghasilkan endapan Fe(OH)3
atau tidak. Buktikan jawaban anda dengan
perhitungan. (3 poin)
Soal 4. ( 14 poin)
Di industri petrokimia, zat X dapat diproduksi secara
besar-besaran dengan mereaksikan gas
nitrogen dan hidrogen. Di laboratorium,
zat X dapat dihasilkan dari reaksi padatan natrium hidroksida dan larutan
garam-garam amonium. Pada keadaan STP, zat X berupa gas yang larut dalam air, dan
kelarutannya mencapai 750 liter dalam 1 L air.
Larutan gas ini memiliki densitas = 0,88 g/mL dan kadar ion hidrogen
sebesar 5,43 x 10-13 mol/L. Zat X dapat melarutkan endapan AgCl
dalam air. Diketahui densitas air dianggap =1 g/mL, dan 1 mol gas (STP) = 22,4
L
Pertanyaan:
Berdasarkan
informasi diatas maka:
a.Tuliskan persamaan reaksi produksi X skala industri. (1 poin)
b. Tuliskan persamaan reaksi pembuatan X di Laboratorium. (1 poin)
c. Hitung jumlah mol X dalam larutan tersebut. (2
poin)
d. Hitung konsentrasi X yang dinyatakan dalam % berat (2 poin)
e. Hitung Konsentrasi X yang dinyatakan dalam M (mol/L). (2
poin)
f. Hitung Keasaman (pH) larutan tersebut. (2 poin)
g. Tuliskan persamaan reaksi X dengan AgCl. (1 poin)
h. Gambarkan struktur molekul produk hasil reaksi ’g’ tersebut. (3 poin)
Soal 5 ( 12 poin)
Reaksi
penguraian gas NO2 menjadi gas NO dan O2 diamati dengan
cara mengukur tekanan total (pt) pada berbagai waktu.
Pada saat awal reaksi hanya ada gas NO2. Data pengamatan yang diperoleh disusun dalam
Tabel berikut:
t (menit)
|
0
|
12
|
36
|
84
|
tekanan total (atm)
|
2,000
|
2,500
|
2,750
|
2,875
|
Pertanyaan:
a. Tuliskan reaksi penguraian gas NO2
tersebut (1
poin)
b. Berapa tekanan awal (po) gas NO2? (1
poin)
c. Bila tekanan gas NO pada saat t dianggap sebagai q atm, maka
turunkan persaman yang menyatakan hubungan p total (pt ) terhadap q.
(2 poin)
d. Tuliskan hubungan tekanan
gas NO2 sisa pada saat t
terhadap tekanan gas total (2
poin)
e. Hitung tekanan gas NO2 sisa
setelah 12 menit, 36 menit dan 84 menit.
(3 poin)
f. Dari perhitungan tersebut, tentukan orde reaksi
penguraian gas NO2, dan berikan penjelasannya. (2
poin)
g. Tentukan
persamaan laju reaksi penguraian tersebut. (1
poin)
h. Hitung nilai
tetapan laju (k) reaksi penguraian
tersebut. (1 poin)
Soal 6. (
12 poin)
Setiap tahunnya dibutuhkan ribuan ton kalium permanganat.
Di industri, secara komersial garam kalium permanganat (KMnO4) diproduksi dengan cara
mengelektrolisis larutan kalium manganat (K2MnO4). Dalam
proses elektrolisis ini, air mengalami reduksi.
Pertanyaan:
a. Tentukan bilangan oksidasi Mn pada kalium manganat dan
kalium permanganat. (1 poin)
b. Tuliskan
reaksi oksidasi dan reduksi, serta reaksi total
proses elektrolisis larutan kalium manganat menjadi kalium permanganat. (2 poin)
c. Bagaimana pH larutan sesudah proses elektrolisis
larutan kalium manganat? (1
poin)
Sebanyak 1000
liter larutan kalium manganat yang konsentrasinya 0,5 M dielektrolisis dengan
kuat arus 12 Ampere selama 96 jam maka:
d. Berapa mol KMnO4
yang dapat dihasilkan selama proses elektrolisis tersebut. (2 poin)
e. Berapa
konsentrasi K2MnO4 dan
KMnO4 dan sesudah proses
elektrolisis (anggap volume larutan tetap)
(2
poin)
Suatu larutan yang mengandung 0,248 g As2O3 di oksidasi
dengan larutan KMnO4 yang diasamkan (Mn7+
direduksi menjadi Mn2+), dan memerlukan 50 mL larutan KMnO4
0,02 M
f. i. Tentukan bilangan oksidasi As di produk reaksi (tunjukkan
cara perhitungannya) (
1poin)
ii. Tuliskan reaksi redoksnya: (1 poin)
Soal 7. (18 poin)
Senyawa kompleks koordinasi platina mempunyai
beberapa aplikasi/ penggunaan yang penting.
Untuk mengetahui komposisi senyawa
kompleks tersebut, dilakukan beberapa percobaan:
1. Senyawa kompleks platina A dan B masing
masing dilarutkan dalam air. Setelah larut, diukur daya hantar listriknya, dan
ternyata kedua larutan senyawa kompleks tersebut tidak menghantar listrik.
2. Pada pemanasan dengan adanya aliran gas
hydrogen, kedua senyawa, A dan B tersebut, membebaskan logam platina murni dan
gas gas yang larut dalam air. Bila
larutan gas gas tersebut ditambahkan NaOH, akan timbul gas berbau tajam khas
yang dapat mengubah warna lakmus merah menjadi biru. Bila larutan gas gas
tersebut ditambahkan larutan AgNO3, ternyata dihasilkan suatu
endapan putih yang berubah menjadi abu-abu bila terkena sinar.
Dengan perlakuan pemanasan seperti
diatas, sebanyak 0,4500 g kompleks A menghasilkan 0,2926 g platina murni dan 0,4305 g endapan
putih. Sedangkan untuk kompleks B, sebanyak 0,600 g menghasilkan 0,39 g platina
dan 0,5740 g endapan putih.
Pertanyaan:
a.
Mengapa larutan senyawa ini dalam air tidak menghantarkan listrik?
(1 poin)
b. Bagaimana komposisi kualitatif (ion pusat dan ligannya) dari kompleks A dan
B, jelaskan. (2
poin)
c.
Tentukan formula molekul senyawa kompleks A dan B (6
poin)
d.
Tentukan tingkat oksidasi platina dalam senyawa kompleks tersebut
(1
poin)
e.
Berapa bilangan koordinasi dari atom pusat dalam kompleks A dan B
(1
poin)
f.
Tentukan tipe hibridisasi platina dalam pembentukan kompleks tersebut
(1
poin)
g. Bagaimana struktur/bentuk geometri molekul
dari kompleks tersebut.
(3 poin)
h. Adakah jenis isomer yang anda amati untuk senyawa kompleks ini?
(3 poin)
Soal 8. ( 20 poin)
Mengenai senyawa organik berikut ini,
gambarkan bentuk-bentuk stereoisomer dan nyatakan bentuk-bentuk
diastereoisomer, semuanya digambarkan
dalam bentuk proyeksi Fischer:
a. 2-bromo-3-heptanol (10
poin)
b.
4-metil-3-oktanol (10
poin)
Soal 9. (12
poin)
Mengenai reaksi reaksi dibawah ini, gambarkan dan
tuliskan bagaimana mekanisme reaksinya:

Soal 10. (12
poin )

Senyawa “Benzocaine” adalah suatu senyawa yang bersifat memberikan effek
analgesik lokal, dan mempunyai rumus bangun sebagai berikut:
a. Berdasarkan rumus bangunnya, jelaskan apakah senyawa “Benzocaine” lebih mudah larut dalam air atau dalam minyak?
b.
Senyawa “Benzocaine” dapat dibuat dengan jalan sebagai berikut:

i.
Tentukan A, B, C dan D, serta berikan nama reaksi yang terjadi (8 poin )
ii. Tulis isomer yang
terjadi pada langkah A ( 2
poin).
0 comments:
Post a Comment