ABSTRAK
Salah satu permasalahan penting yang menyangkut kesehatan masyarakat di provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah konsumsi air berkualitas rendah dari
sisa aktivitas penambangan timah. Air
tersebut belum layak konsumsi dikarenakan kandungan logam-logam berat yang
tinggi, derajat keasaman yang tinggi (pH asam) dan adanya mikroorganisme yang
membahayakan kesehatan tubuh. Kendati demikian masyarakat Bangka Belitung belum
menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini, oleh karena itu kami
sebagai tim peneliti tertarik dan berinisiatif untuk menciptakan suatu alat
yang dapat mengolah air tersebut menjadi layak dikonsumsi. Alat tersebut berupa
dispenser yang bernama TMW-Pure Dispenser.
TMW-Pure
dispenser terintegrasi dengan prinsip 3P (Penyerap, Penetral dan Pembunuh Mikroorganisme).
Dispenser ini dilengkapi dengan tiga mekanisme. Mekanisme pertama adalah mekanisme
kerja limbah udang berupa kulit udang yang mengandung khitin dan khitosan sebagai
penyerap logam-logam berat dalam air sisa penambangan timah, seperti Kadmium
(Cd), Tembaga (Cu)dan Timbel (Pb).Mekanisme kedua adalah mekanisme kerja Kalsium
Oksida (kapur) sebagai basa yang dimanfaatkan dalam penetralan air asam tambang.Mekanisme
ketiga adalah mekanisme kerja pemanas air sebagai pembunuh mikroorganisme yang
masih hidup dalam kandungan air sisa penambangan timah.
Penelitian dilaksanakan di Pemali dengan teknik
pengambilan data melalui percobaan
dan
studi
pustaka. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan uji organoleptik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa TMW-Pure Dispenser dengan prinsip 3P (Penyerap, Penetral dan
Pembunuh Mikroorganisme) yang dibuat dengan bahan-bahan terjangkau berperan penting
dalam mengolah air limbah tambang timah dan air hasil penyaringan layak untuk dikonsumsi
berdasarkan pernyataan dari 52,2%-73,9% responden.
Kata kunci :
dispenser, limbahudang, kalsiumoksida, pemanas air.
0 comments:
Post a Comment