Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Monday, September 29, 2014

LAPORAN PEMBACAAN KARYA TULIS


1.LASKAR PELANGI
http://www.indonesiamedia.com/wp-content/uploads/2010/11/1210m_resensi_Laskar-Pelangi.jpg
1.Sinopsis

Diawali saat SD Muhammadiyah, sekolah kampung di Belitong dengan fasilitas yang sangat terbatas bahkan minus, membuka pendaftaran untuk murid baru kelas satu. Hingga saat2 terakhir pendaftaran hanya 9 orang anak yang mendaftar dan siap masuk kelas di hari pertama. Padahal sekolah reot ini sudah diancam untuk membubarkan diri jika murid barunya kurang dari 10 orang.
Di kalangan bawah, menyekolahkan anak berarti mengikatkan diri pada beban biaya yang harus ditanggung selama bertahun2. Dan tertutupnya kesempatan untuk mempekerjakan si anak secara penuh waktu demi membantu mengurangi beban hidup yang semakin berat.
Jika tak ada Harun, seorang anak berusia 15 tahun dengan keterbelakangan mental, yang disekolahkan oleh ibunya agar tidak cuma mengejar anak ayam di rumah, tentu tidak pernah terjadi kisah ini. Ikal tidak akan pernah bertemu, berteman satu kelas dengan Lintang, Mahar, Syahdan, A Kiong, Kucai, Borek alias Samson, Sahara, Trapani, dan Harun. Tidak akan pernah bertemu Bu Muslimah, guru penuh kasih namun penuh komitmen untuk mencerdaskan anak didiknya. Dan tidak akan pernah ada Laskar Pelangi, yang di musim hujan selalu melakukan ritual melihat pelangi sore hari dengan bertengger di dahan2 pohon filicium yang ada di depan kelas mereka.
Selanjutnya dikisahkan ragam kejadian yang penuh suka dan duka dari kesepuluh anak anggota Laskar Pelangi. Nantinya di tengah cerita Laskar Pelangi mendapat anggota kesebelas, anggota wanita kedua, Flo.
Berkisah tentang Lintang, anak super genius didikan alam, yang rumahnya berjarak 40 km dari sekolah dan dilaluinya dengan bersepeda setiap hari tanpa mengeluh. Bahkan ketika suatu hari rantai sepedanya putus, dia rela berjalan kaki menuntun sepedanya ke sekolah. Dan merasa bahagia karena masih mendapat kesempatan ikut menyanyikan Padamu Negeri di jam pelajaran terakhir…. *merinding*… (jaman SMP aku sempat kagum dengan teman2 yang setiap harinya mengayuh sepeda dari rumahnya yang berjarak 10 km dari sekolah, demi bisa menuntut ilmu di SMP Negeri yang baru ada di kota kecamatan… tapi ternyata itu belum ada apa2nya).
Berkisah tentang Mahar anak genius berikutnya, tapi yang satu ini genius dalam bakat seni. Berkisah tentang rutinitas membeli kapur tulis di toko yang jauh dari sekolah dan berbau busuk, menggiring ke kisah cinta pertama Ikal kepada A Ling yang berkuku indah. Tentang keberhasilan mereka mengangkat nama SD Muhammadiyah yang selama ini selalu dianggap remeh dalam acara karnaval 17 Agustus dan lomba cerdas-cermat. Tentang cita-cita Ikal. Tentang hilangnya Flo. Tentang petualangan mistis ke Pulau Lanun menemui Tuk Bayan Tula bersama Flo dan Mahar. Dan bagian pertama ini ditutup dengan kesedihan mendalam yang sangat mengharukan saat Laskar Pelangi harus merelakan perginya seorang teman yang kurang beruntung…
Bagian pertama itu mengambil rentang waktu dari hari pertama Laskar Pelangi masuk kelas satu Sekolah Dasar Muhammadiyah hingga empat bulan menjelang Ebtanas SMP di gedung sekolah yang sama dengan orang2 yang sama (tambah Flo tentunya).
Pada bagian kedua, kisah ini melompat dua belas tahun kemudian saat Laskar Pelangi telah menjadi sosok2 dewasa yang harus berjuang menggapai peruntungannya dalam kehidupan nyata. Masing2 menjalani suratan hidupnya yang sudah ditetapkan. Ada yang berjalan sesuai cita2nya, ada yang tidak terduga lompatannya, ada juga yang menyerah pada nasib yang sudah tergambar jelas sejak dahulu.
Dan akhirnya pun mereka semua dengan perjuangan yang keras dan gigih dapat mendapatkan apa yang mereka cita-citakan.
2. Keunggulan
Dalam hal organisasi novel ini, hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain harmonis dan dapat menimbulkan rasa penasaran pembaca. Karena dalam penceritaan isi novel tidak berbelit-belit.
Kita dapat mengetahui arti perjuangan hidup dalam kemiskinan yang membelit dan cita-cita yang gagah berani dalam kisah tokoh utama buku ini Ikal, akan menuntun kita dengan semacam keanggunan dan daya tarik agar kita dapat melihat ke dalam diri sendiri dengan penuh pengharapan, agar kita menolak semua keputusasaan dan ketakberdayaan kita sendiri. Secarah keseluruhan saya menilai novel ini bagus dan membangun. Novel laskar pelangi ini juga sarat hikmah, dakwah, dan rasa persahabatan yang sangat kental. Tuturannya mengalir, menyentuh, mencerahkan, menggelikan, membidik pusat kesadaran, dan jauh dari sifat menggurui.
3. Kelemahan
Namun ada satu kelemahan penting yang harus diwaspadai oleh para pembaca. Hal ini agar mereka tidak terpengaruh oleh satu ide yang ada di dalamnya. Ide itu adalah ide tentang teori kreasionisme (penciptaan). Ide teori kreasionisme (penciptaan) merupakan kebalikan dari teori Evolusionisme. Ide itu sungguh antik karena meski demikian minim bukti tetapi pemujanya demikian militan. mereka diamini oleh kelompok-kelompok puritan religius yang merasa terancam oleh keberadaan teori Evolusi.















2.SANG PEMIMPI
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPAhbV1Fzc0MkpGhJTXyfhaMoDjfEh7MTndihHqalDzKNjW_Bu8a9VycqNWHoSisl93-W5XK7wDLhphd6o83msRhxyqymCGpG-_cAQnklRbUM1xlFC_f4ZJM22JrwBETdbkA6jS3n3Wt9W/s320/sang-pemimpi-gdhe12.jpg
1.Sinopsis
“3 orang pemimpi. Setelah tamat SMP, melanjutkan ke SMA Bukan Maen. Disinilah perjuangan dan mimpi ketiga pemberani ini dimulai. Ikal, salah satu dari anggota Laskar Pelangi, Arai, saudara sepupu Arai yang sudah yatim piatus ejak SD dan tinggal di ruamh Ikal, sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Ayah danIbu Ikal. Dan Jimbron, anak angkat seorang pendeta karena yatim piatu juga sejak kecil. Namun pendeta yang sangat baik dan tidak memaksakan keyakinan Jimbron, malah mengantarkan Jimbron menjadi muslim yang taat.
Arai dan Ikal begitu pintar dalam sekolahnya, sednagkan Jimbron, si penggemar kuda ini biasa-biasa aja. Malah menduduki rangking 78 dari 160 siswa. Sedangkan Ikal dan Arrai selalu menjadi 5 3 besar. Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arrai, orang susah seperti mereka tidak akan berguna tanpa mimpi-mimpi. Mereka berdua mempunyai mimpi yang tinggi yaitu melanjutkan study ke SArbonne Perancis. Mereka terpukau dengan cerita Pak Beia, guru seninya, yang selalu meyebut-nyebut indahnya kota itu. Kerja keras, menjadi kuli ngambat mulai pukul 2 pagi sampai jam 7 dan dilanjutkan dengan sekolah, itulah perjuangan ketiga pemuda itu. Mati-matian menabundemi mewujudkan impiannya. Ya, meskipun kalau dilogika, tabungan mereka tidak akan cukup untuk samapi kesana. Tapi jiwa optimisme Arai tak terbantahkan.
Setelah selesai SMA, Ari dan Ikal merantai ke Jawa, Bogor tepatnya. Sedangkan Jombron lebih emmilih untuk menjadi pekerja di ternak kuda di Belitong. Jimbron menghadiahkan kedua celengan kudanya yang berisi tabungannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal spai di Perancis, maka jiwa Jimbronpun akan selalu ebrsama mereka. Berbula-bulan terkatung0katung di Bogor, mencari pekerjaan untuk bertahan hidup susahnya minta ampun. Akhirnya setelah banyak pekerjaan tidak bersahabat ditempuh, Ikal ketrima menjadi tukang sortir (tukang Pos), dan Arai memutuskan untuk merantau ke kAlimantanTahun berikutnya, Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI. DAn setelah lulus, ada lowongan untuk mendapatkan biasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu pesaing berhasil ia singkirkan dan akhrinya sampailah pada pertandingan untuk memperebutkan 15 besar.
Saat wawancara tiba, tidak disangka, profesor pengujia begitu terpukau dengan proposal riset yang diajukan Ikal, meskipun ahanya berlatar belakang sarjana Ekonomi yang amsih bekerja sebagai Tukang Sortir, tulsiannya begitu hebat. Akhirnya setelah wawancara selai, siap yang menyangka. KEjutan yang luar biasa. Warai pun ikut dalam wawancara itu. Bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya mereka berdua dipertemukan dalams uatu forum yang begitu indah dan terhormat. Begitulah Arai, selalu penuh dengan kejutan. Semua ini sudha direncanaknnya bertahun-thaun. TErnyata dia kuliah di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Bilogi. Tidak kalah dengan Ikal, proposal Risetnya juga begitu luar biasa dan berbakat untuk menghasilkan teori baru.
Akhirnya sampai juga mereka pulang kampung ke BElitong. Dan ketika ada surat datang, merka berdebar-debar membuka isinya. PEngumuman peberima Beasiswa ke Eropa. Arai begitu sedih karena dia sangat merindukan kedua orang tuanya. Sangat ingin emmbuka kabar tu bersama orang yang sanagt dia rikan. Kegelisahan dimulai. Tidak kuasa mengetahui isi dari surat itu. Akhirnya Ikal ketrima di Perhuruan tinggi, Sarbone PErnacis. Setelah perlahan mencocokkan dengan surat Arai, Subhannallah, inilah jawaban dari mimpi2 mereka. Kedua sang pemimpi ini diterima di Universitas yang sama. Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Disinilah perjuanagan dari mimpi itu dimulai, dan siap melahirkan anak-anak mimpi berikutnya.
2. Kelebihan
Banyak kelebihan-kelebihan yang didapatkan dalam novel ini. Mulai
dari segi kekayaan bahasa hingga kekuatan alur yang mengajak
pembaca masuk dalam cerita hingga merasakan tiap latar yang
terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tak lepas dari kecerdasan
penulis memainkan imajinasi berfikir yang dituangkan dengan
bahasa-bahasa intelektual yang berkelas. Penulis juga menjelaskan
tiap detail latar yang mem-background-i adegan demi adegan,
sehingga pembaca selalu menantikan dan menerka-nerka setiap hal
yang akan terjadi. Selain itu, kelebihan lain daripada novel ini yaitu
kepandaian Andrea dalam mengeksplorasi karakter-karakter sehingga
kesuksesan pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut begitu
kuat.
3. Kelemahan
Pada dasarnya novel ini hampir tiada kelemahan. Hal itu disebabkan
karena penulis dengan cerdas dan apik menggambarkan keruntutan alur, deskripsi setting, dan eksplorasi kekuatan karakter. Baik ditinjau
dari segi kebahasaan hingga sensasi yang dirasakan pembaca
sepanjang cerita, novel ini dinilai cukup untuk mengobati keinginan
pembaca yang haus akan novel yang bermutu.

















3.SEBELAS PATRIOT
http://acatadesa.com/wp-content/uploads/2013/04/Sebelas-Patriot.jpg
1.SINOPSIS
Novel Sebelas Patriot adalah novel yang menceritakan kehidupan seorang anak Melayu Belitong bernama Ikal tentang kebanggannya terhadap PSSI dan Ayahandanya. Dari sebuah foto yang tidak sengaja ia temukan di atas almari, Ikal tahu tentang masa lalu Ayahnya yang manis sekaligus pahit. Sewaktu muda dulu, Ayahnya pernah menjadi pemain bola yang hebat pada masanya sebagai pemain di posisi sayap kiri. Ayah dan dua Saudaranya dulu dipekerjakan dengan paksa oleh penjajah di parit tambah, posisi paling hina, kasta paling rendah di Maskapai Timah. Meskipun begitu, tim kesebelasan parit tambang pernah mengalahkan tim kesebelasan kebanggaan Van Holden, hal itu dianggap sebagai sebuah pembangkangan dan mempermalukan bangsa penjajah. Hingga kemudian tiga Saudara itu diangkut ke tangsi dan diasingkan, kecuali Ayah Ikal. Belanda sempat menawarinya untuk memperkuat tim kesebelasannya namun Ayah Ikal menolak dan hal itulah yang menjadi akhir dari perjalan Ayah Ikal bermain sepak bola, karena setelah itu Ayah Ikal diangkut kembali ke tangsi. Lelaki muda itu pulang dalam keadaan tempurung kaki kirinya pecah, sehingga mustahil untuk kembali bermain sepak bola. Ikal mengetahui semua sejarah sejarah tentang Ayahnya yang selama ini dirahasiakan oleh Ibu dan Ayahnya sendiri pada Si Pemburu Tua. Ikal merasa bangga terhadap ayahnya juga dengan PSSI
            Perjalanan hidup ayahnya di masa silam menjadi motivasi Ikal untuk menjadi pemain sepak bola yang hebat, menjadikan dirinya semakin cinta pada Ayahnya dan cinta pada PSSI. Ikal kecil mengikuti tes seleksi pemain Junior Kabupaten, kemudian lolos ke Provinsi, hingga tembus ke seleksi pemain PSSI. Ikal mengikuti seleksi dari tahap awal hingga akhir dengan satu tujuan mulia “membahagiakan Ayahnya”, tapi nasib berkata lain Ikal dimata para pelatih PSSI tak layak masuk menjadi pemain PSSI karena kemampuan yang masih kalah dengan para pemain lain. Kegagalan yang dialami Ikal sungguh membuatnya kecewa dan sempat berkecil hati, namun hal itu tak membuatnya benci terhadap PSSI. Dia justru bangga terhadap PSSI dan semakin cinta terhadap PSSI. Karena Ayahnya-pun selalu bangga terhadap PSSI itu yang membuat Ikal menjadi fans berat PSSI.
            Ketika Ikal mengenyam pendidikan di Universitas Sorbone, Perancis, Ikal sempat mengisi liburan musin panasnya menjadi seorang backpacker. Bersama Arai, sepupunya, Ikal menjelajahi Afrika dan Eropa. Diperjalanan mereka sebagai backpacker, Ikal dan Arai berpisah karena tujuan yang diminatinya berbeda. Ikal ingin ke Madrid sedangkan Arai ingin ke Alhambra. Ikal ingin singgah di Madrid karena Ayahnya, salah satu club dikota itu menjadi kebanggan Ayah ikal yaitu Real Madrid. Di kota Madrid Ikal bertemu dengan seseorang bernama Adriana, seorang perempuan yang gemar dengan bola. Selain penggemar bola dia berprofesi sebagai penjaga toko resmi kepunyaan Real Madrid. Perkenalan itu berawal ketika Ikal akan membeli sebuah kaos bola bertuliskan Luis Figo. Namun, Adriana menawarkan sebuah kaos bertanda tangan Luis Figo dengan harga yang berlipat lebih mahal dibanding kaos tak bertanda tangan. Ikal ingin sekali membeli untuk Ayahnya namun uangnya tak cuku. Kemudian Ikal berjanji pada Adriana bahwa dirinya akan kembali lagi untuk membeli kaos bertanda tangan Luis Figo. Ikal bekerja mati-matian untuk memperoleh uang 250 Euro. Di tengah perjuangannya mengumpulkan uang sebanyak 250 Euro, Ikal ingat kepada Pelatih Toharun. Ia kemudian membelikan kaos dari toko resmi milik Barcelona ketika ia bekerja di Nou Camp sebagai general manager atau bahasa kerennya ‘kacung’. Ikal rela mengambil tiga pekerjaan sekaligus yaitu menjadi tukang cat dan tukang angkat-angkat furniture di siang hari, dan tukang pungut bola pada malam hari demi mendapatkan uang 250 Euro. Akhirnya sebuah kaos yang bertanda tangan Luis Figo dapat dibelinya untuk kemudian dihadiahkan kepada Ayahnya.
            Kemudian, setelah pertemuannya yang kedua di toko resmi milik Real Madrid, Ikal semakin akrab dengan Adriana. Merekapun sempat menyaksikan secara langsung pertandingan Real Madrid VS Valencia di Estadio Santiago Bernabeu. Pada saat menyaksikan pertandingan itu, ketika Real Madrid berhasil mencetak gol, puluhan ribu penonton berteriak, “Real!, Real!” namun Ikal berteriak, “Indonesia! Indonesia!”. Adriana takjub melihat semangat Ikal, melihat bagaimana seseorang yang berasal dari sebuah pulau terpencil di negeri antah berantah bisa berada di tengah ingar-bingar Santiago Bernabeu.
            Esoknya Ikal mengirimkan Kaos bertanda Tangan Luis Figo untuk Ayahnya dan kaos Barcelona untuk pelatih Toharun. Ikal juga menulis surat pada Ayahnya, berlembar-lembar rasa rindu yang ia tumpahkan. Di akhir surat Ikal menuliskan begini :
Ayahanda,
Dari jauh kumelihat, tak lepas kumemandang,
            Sebelas patriot, rapatkan barisan.
Peluit berkumandang, bendera berkibar-kibar,
            Dadaku bergetar.
Sebelas patriot, garage menyerang, gagah
            Bertahan.
Ayahanda,
Aku akan datang untukmu
Dan katakana pada PSSI, aku akan datang untuknya!
Ayah, engkau pernah dibungkam ketika
            Meneriakkan Indonesia,
Ini aku, anakmu, berteriak sekuat tenaga,
            Indonesia, Indonesia!
Indoneisa aku datang!
PSSI, engkau menang!
Ayahanda,
Aku ingin menjadi patriot PSSI
Jantungku berdetak untuk PSSI
Anakmu,
Ikal.

      2. KELEBIHAN
Sampul yang dipilihpun juga sangat bagus sehingga menarik perhatian.Novel  ini menggunakan gaya bahasa yang mudah untuk dimengerti.Dari segi sastra sangat sederhana, ringan, dan sangat gampang dicerna oleh para pembaca.


3.KEKURANGAN
Jika dibandingkan dengan novel karyanya yang lain, novel Sebelas Patriot ini terlalu tipis, hanya 112 halaman saja. Selain itu,di dalam novel  ini terdapat beberapa kalimat yang tidak di mengerti sehingga membuat bingung para pembacanya.  
















4.PARMIN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT5lQu-ShNCbMIOXXAqTOw1E-wnm33ZGjRuDvkKnmkSs63_-gQQta9WXlZOLSHf4iPCN7ExE-DdnyfhQwPSY5WcTOUAL5sQbo6FaoFbnHUtXYWv-JJ5VUyd-wYtRmSoXLRhKvPnc59savt/s200/parminkumpulancerpenjujurprananto_15911.jpg
Kumpulan Cerpen Parmin karangan Jujur Prananto ini berisi enam belas judul cerpen yang di dalamnya memuat hasil pengalaman emosional pengarang melalui proses pengendapan dalam waktu yang cukup panjang. Cerita- cerita yang disampaikan bukan merupakan subjektivitas yang emosional. Namun, disajikan dengan rileks ‘ menertawakan diri sendiri’. Kejadian yang disampaikan dalam kumpulan cerpen ini cukup menggelitik perasaan.
Cerpen “Parmin” berkisah tentang seorang tukang kebun yang dicurigai. Padahal ternyata ia Cuma mengambil sisa-sisa es krim untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh buat anaknya di rumah.
Terinspirasi dari kejadian nyata, lebih dekat dengan proses berandai-andai melahirkan cerpen yang mengungkapkan kejijikannya . Cerpen “Ibu Senang Duduk di Warung” ini menceritakan tentang seorang pemilik warung yang memiliki seorang ibu. Ibu dari desa yang berkunjung di rumah anaknya itu lebih senang duduk di depan warung . Dengan tampang wajah orang desa membuat calon pembeli merasakan jijik ketika akan membeli di warung itu.
Perkenalannya dengan seorang sarjana yang skripsinya konon dibuatkan dengan membayar orang lain melahirkan Cerpen “ Bahasa Inggris “. Cerpen ini berisi kritikan yang menceritakan seorang pejabat yang memiliki gelar kesarjanaan . Karena gelarnya itu dia mendapat tugas menghadiri sebuah forum internasional yang mengharuskan pejabat itu berpidato dalam Bahasa Inggris tetapi ia tidak mampu.
Naluri melakukan plesetan untuk meledek maupun prihatin saat melihat ironi, kegemaran berandai-andai, ingin meledek kegilaan orang pada Judi Porkas melahirkan Cerpen “Wabah”.
“Reuni”ingin menyentil nilai persaudaraan persaudaraan yang merenggang. “Perjalanan Dua pencari Alamat” dan “ Sang Pahlawan, terlahir dari semangat itu.
Kebenciannya pada suatu massa ketika berita pemerkosaan gadis-gadis ingusan oleh beberapa pria yang diberitakan diberbagai media melahirkan Cerpen “Dua Pemerkosa”.
Pendek kata, cerita yang disajikan dalam kumpulan cerpen ini mampu menggugah pembaca pada realita kehidupan yang nyata, yang banyak dialami oleh masyarakat pada umumnya.
Cerita yang sederhana mampu memberikan inspirasi serta sentilan-sentilan halus dari setiap peristiwa yang dialami. Sehingga dengan membaca buku ini, pembaca diajak melakukan instropeksi diri dari setiap peristiwa yang disajikan .
Pendek kata, dengan membaca buku ini menggugah kepekaan pembaca untuk berpikir dan mampu mengasah kepekaan rasa.
Buku ini sangatlah baik dibaca oleh guru, siswa, orang-orang yang ingin bacaan ringan namun penuh makna.






















5.WAKTU AKU SAMA MIKA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia1Dd3OJKO4fSRrnqLU-RLpNERSpjezC1jFMOi4iI2sSdQwo9TQ8-cGc3nW0ZnDZwAP1vCnQOBPgnyaxbkOi23Yc9huCykmQr8_uMvf2IokGilT3hGXAddmqaHXghu8PrQ3C1nvQ6Ynvg/s1600/waktu+aku+sma+mika.jpg
1.     SINOPSIS
Buku ini berisi coretan-coretan dari seorang gadis bernama Indi. Indi terlahir sebagai gadis yang “special” karena mengalami cacat tulang belakang. Untuk bisa berdiri tegak, maka dokter pun memasang penyangga di punggungnya sampai sebatas leher. Hal tersebut yang membuat seorang Indi menjadi pribadi yang pasif.
Di suatu hari saat berkunjung di rumah pamannya, Indi bertemu dengan seorang pria yang bernama Mika. Mika pada awalnya terlihat seperti pria-pria muda yang pada umumnya. Tapi setelah pertemuan-pertemuan berikutnya, Indi merasa bahwa Mika bukan pria biasa, tapi pria yang “luar biasa”. Mika yang menderita penyakit AIDS, memiliki motivasi yang hebat untuk tetap hidup dan mampu mengalirkannya pada orang lain termasuk, Indi. Tanpa pamrih, motivator yang baik, dan penuh keajaiban membuat seorang Indi akhirnya jatuh cinta pada Mika.
2.      “Mika ajarkan aku tentang cinta tanpa syarat
Cinta tidak perlu berbalas. Tidak perlu pamrih.

Kalian mau tahu buktinya??

Mika selalu bilang. Dia sayang sekali sama aku.
Tapi Mika tidak pernah tanya, aku sayang dia atau tidak
(Tanpa Syarat, hal:65)


Hari demi hari dilalui oleh mereka berdua, sampai pada suatu cerita Mika harus pergi karena Kematian. Kemudian, terciptalah coretan-coretan yang dituliskan oleh Indi sebagai wujud pergolakan hati dan pikirannya mengenai arti kehilangan terhadap seseorang Mika.
Indi dengan polosnya bercerita kepada Tuhan betapa Ia membutuhkan Mika. Bukan hanya sebagai status seorang kekasih, melainkan sebagai orang yang mampu memotivasinya untuk tetap maju.
3.      Tuhan itu hebat.
Tuhan bisa lakukan apa saja.
Tuhan miliki Mika
Tuhan juga miliki yang lainnya.
Semuanya….

Tapi aku tidak hebat..
Aku bahkan tidak bisa berlari…
Aku hanya miliki sedikit…
Hanya Mika..

Apakah Tuhan tahu??
Aku lebih membutuhkan Mika daripada Tuhan..
Apakah Tuhan tahu??
(Apakah Tuhan tahu, 107-108)

Tapi, hidup adalah untuk terus dilanjutkan, bukan untuk diratapi. Karena hidup hanya sekali dan suatu saat akan bertemu dengan kematian. Indi pun tetap berjuang demi kesembuhannya tanpa melupakan Mika. Pahlawannya. Bahkan di akhir cerita, Indi masih menyimpan nama Mika di sudut hatinya yang lain meskipun telah ada seorang pria yang telah menempati hatinya di sudut lain.


Anda bisa mencintai laki-laki lain, tanpa harus “mengabaikan” seseorang..
Karena Anda masih memiliki ruang yang luas di hati untuk mencintai.
2.Kelebihan
      Buku ini memiliki cerita yang menarik dimana kesetiaan seorang cewek terhadap pacarnya tak dapt dikalahkan oleh apapun baik orang tua, penyakit, dan bahkan ocehan orang lain yang menyakitkan.Novel ini merupakan penjelmaan kesetiaan yang luar biasa.
3.Kelemahan
                                Novel ini cukup susah untuk dibaca, walau pengartian maknanya mendalam. Hal in terjadi karena, sistematika tulisannya seperti diary, sehingga buku ini benar-benar terjaga keaslinnya.

Socializer Widget By Blogger Yard
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →

0 comments:

Post a Comment