Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Friday, September 19, 2014

Kunci jawaban KIMIA 2A Michael Purba BAB 1

Kunci jawaban ini hendaknya digunakan sebijak mungkin

BAB 1
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA

UJI KEPAHAMAN ANDA
1.       Yang membedakannya adalah panjang geombang (ƛ), dan frekuensinya (ƒ).
2.       Dik:ƛ= 564 nm
       C= 3×10^8 m/s
 Dit:ƒ….?
Jawab: ƒ=c/ƛ
                =3×10^8 m/s : 564 × 10^-9 m
                =532 × 10^14 Hz
3.       dik: ƒ:102,3 MHz = 102,3 × 10^6 Hz
Dit: ƛ…?
Jawab: ƛ=c/ƒ
                =(3×10^8 m/s) : (102,3 × 10^6 Hz)
                =0.02933 × 10^2
                =2,933 m
4.       a. Spektrum kontinu, disebut seperti uraian warna yang bersinambung, seperti merah-jingga-kuning-hijau-biru-ungu.
b.spektrum garis, disebut cahaya yang dihasilkan oleh unsur gas yang berpijar hanya mengandung beberpa panjang gelombang yang terputus-putus, seperti, spectrum dari lampu hydrogen hanya mengandung beberapa garis warna terputus-putus, yaitu; ungu, biru, dan merah.
5. Radiasi elektromagnetik tidak bersiifa kontinu, melainkan bersifat diskontinu. Artinya , suatu benda hanya dapat memancarkan atau menyerap radiasi elektromagnetik dalam ukuran atau paket-paket kecil (Kuantum).
6. warna merah lebih bessar energinya dari pada warna biru, karena warna merah memiliki panjang gelombang ( λ)  lebih besar  dari pada cahaya biru. Panjang gelombang mempengaruhi energi dalam satu paket ( satu kuantum atau satu paket).
7. Dik: h: 6.63 × 10-34 jdetik ; c: 3×108 m/detik ;λ: 486 nm= 486 × 10-9 m
Dit: energi 1 foton dan energi satu mol?
Jwb: E=hc/λ = (6,63 × 10-34 j detik) ×  = 4 × 10-19  j
         Energi 1 mol= E × tetapan avogardo = 4×10-19 × 6,02 × 1023 = 24,08 × 104
8. Fotolistrik adalah listrik yang diinduksi oleh cahaya (foton).
9.a. i.Cahaya merah , logam tersebut tidak menghasilkan fotolistrik, karena cahaya merah, jingga, kuning, memiliki frekuensi lebih kecil daripada cahaya hijau , tidak berpengaruh berapapun intensitasnya atau berapapun lama waktu penyinaran.
 ii. Cahaya biru , jika digunakan cahaya dengan frekkuensi yang lebih tinggi dari cahaya hijau (misal: cahaya biru dan ungu) dengan intensitas sama , maka kuat arus fotolistrik akan meningkat.
b.meningkat, karena intensitas cahaya ditingkatkan
c.lebih besar, karena cahaya biru memiliki frekuensi yang lebih besar.
10.Einsten menggunakan teori max planck yang menyatakan bahwa radiasi elektromagnetik bersifat diskontinu, menurutnya radiasi elektromagnetik mempunyai sifat sebagai partikel. Partikel radiasi itu dinamai foton .Setisp foton memiliki energi keuanta yang dikemukakan max planck dan einsten menjelaskan efek fotolistrik sebagi berikut:
·         Fotolistrik terjadi ketika foton dengan energi yang cukup menabrak elektron dipermukaan logam.
·         Setiap foton akan mentransfer energinya kepada satu elektron ketika terjadi tumbukan.
·         Jika intensitas radiasi meningkat , berarti jumlah elektron yang terlemparpuna akan meningkat.
·         Jika digunakan radiasi dengan frekuensi yang lebih besar dari frekuensi ambang, maka kelebihan energi akan muncul sebagai energi kinetik elektron ,semakin besar kelebihan energi, semakin besar pula energi kinetik foton elektron sehingga semakin banyak elektron yang dapat mencapai anode, akibatnya , kuat arus fotolistrik akan meningkat.
11.Teori atom Neils Bohr berisi gagasan utama yaitu: spektrum atom berupa spektrum garis
·         Elektron dalam atom hanya dapat beredar pada lintasan dengan tingkat energi tertentu.
·         Pada lintasan yang diijinkan, elektron tidak memancarkan atau menyerap energi.
·         Perpindahan elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya disertai penyerapan atau pelepasan energi.
12. Elektron dalam atom hanya beredar pada lintasan dengan tingkat energi tertentu. Neils Bohr merumuskan tingkat-tingkat energi( En) dari atom hidrogen sebagai berikut:
      En= Rh    dengan R= 2.18 × 10-18 j dan n= bilangan bulat dengan nilai 1,3 dan seterusnya yang disebut bilangan kuantum, dimana setiap n memiliki lintasan masing-masing berbentuk lingkaran..
13.Dalam setiap unsur terdapat spektrum garis merupakan suatu fakta. Hal ini berdasarkan pengamatan.Selain itu, Bohr membuat model atomnya dengan menggunakan postulat.
Postulat ini digunakan untuk memperbaiki kelemahan model atom Rutherford:

Postulat itu
1. lintasan
Elektron tidak dapat bergerak pada lintasan sebarang lintasan, tetapi hanya pada lintasan stasioner, yaitu yang memenuhi hukum kekekalan momentum sudut
mvr = nh
2. transisi
Elektron dapat pindah lintasan sambil memancarkan atau menyerap energi (radiasi)
- pindah ke lintasan yang lebih dalam, memancarkan energi
- pindah ke lintasan yang lebih luar, menyerap energi

Energi yang dipancarkan sama dengan selisih energi antara kedua lintasan itu
∆E = E - E' = hf
v = λf

Inilah panjang gelombang diskrit λ dari spektrum garis menurut model atom Bohr
14. Setiap unsur  menghasilkan garis spektrum warna tertentu sebagai ciri khas dari setiap unsur. Garis-garis spektrum yang merupakan ciri khas dari setiap unsur ini tersusun dalam deretan yang makin lama makin mengumpul rapat pada daerah panjang gelombang pendek, daerah ungu.
15.Tidak dapat menjelaskan spektrum atom yang kompleks.
16.Jika cahaya memiliki partikel, maka partikel memiliki sifat gelombang, sehingga gerakan partikel mempunyai ciri-ciri gelombang.
17. Penemuan elektron yang menunjukkan sifat difraksi seperti halnya sinar x.Sifat gelombang dari elektron digunakan dalam mikroskop elektron.
18. Dik: v: 8×102 m/s, m: 1,6 ×10-24 gram, h: 6,63×10-34 j/s
      Dit: λ?
      Jwb: λ=   =  = 0,51 × 1012 m
19.Werner Heisenberg menyimpulkan suatu keterbatasan dalam menentukan posisi danmomentum elektron. Menurutnya, tidaklah mungkin menentukan posisi dan momentum elektron secara bersamaan dengan ketelitian tinggi.
20. Dik: m= 20 gram, v=200 km/jam= 55,5 m/s, ∆p= 0,1 %, sehingga v = 0,1 % × 55,5 =0,55
      Dit: ∆x × ∆p >  ×  
Ø  × , ∆x >   = 0,045 m
X > 0,045 m
Oleh karena diameter atom hidrogen = 2 × 10-10, maka ketidakpastian posisi tersebut jauh lebih besar daari atom hidrogen, sehingga kita tidak mungkin menyatakan posisi yang pasti.
21.Ide pokokdalam teori atom mekanika kuantum adalahpersamaan gelombang schrodinger, yang memperhitungkan dualisme elektron , yaitu sebagai partikel dan sebagai gelombang.
      Konsep dasar teori mekanika kuantum :
·          Elektron mengitari inti atom pada orbital tertentu sesuai bentuk kulit atom.
·         Elektron bergerak dalam orbital dengan melakukan gerakan seperti gelombang.
·         Posisi elektron yang bergerak mengelilingi inti atom tidak dapat ditentukan.
22. Hal itu tidak sesuai dengan asas ketidakpastian. Dalam teori mekanika kuantum , posisi elektron adalah peluang menemukan elektron pada setiap titik dalam sekitar ruang ini. Sehingga dapat ditarik kesimpilan, jika orbital elektron berbentuk lingkaran maka posisi elektron sudah pasti namun hal ini sangat bertolak belakang dengan asas ketidakpastian.
23.Orbit adalah lintasan berbentuk lingkaran dengan jari-jari tertentu, sedangkan orbital menyatakan suatu daerah dalam ruang dengan peluang  terbesar untuk menemukan elektron , ada yang berbentuk bol, balon terpilin ataupun bentuk-bentuk lainnya.
24. n, menyatakan ukuran dan tingkat energi orbital.
      L, menyatakan bentuk orbital
      M, menyatakan orientasi ruang orbital.
25. 0,1,2
26. -2,-1,0,1,2
27. n=3, l=0,1,2, m= -2,-1,0,1,2
28. a. K, b.d, c.s, d. M
29. a. Benar
      b.salah, karena  jika n=4 maka l yang mungkin hanya sampai 3
      c.salah, karena  jika n=3 maka l yang mungkin adalah 2
      d. benar
30. 3 simpul
31.
32.a. energi relatif 2s = n+l= 2+0=2, sedangkan 2p=n+l= 2+1= 3, sehingga tingkat energi relatif 2p lebih besar dari 2s.
      b. Energi relatif 2s=2+0=2, sedangkan 3s= 3+0= 3, sehingga 3s memiliki tingkat energi relatif lebih besar dari pada 2s
      Hal ini sesuai dengan teori semakin bessar nilai (n+l) maka semakin tinggi tingkat energinya, dan sebaliknya.
33. a. Tingkat energi: 3s= 3+0=3; 3p= 3+1=4; 3d=3+2=5, jadi urutannya 3s,3p, dan 3d
      b. tingkat energi: 5s= 5+0=5; 4p=4+1=5; 4d= 4+ 2= 6; 5p=5+1= 6, jadi urutannya 4p,5s,4d, dan 5p
      Pada b, hal ini terjadi karena jika harga (n+l) sama maka subkulit yang harga n-nya lebih besar mempunyai tingkat energi lebih tinggi.
34.Spin elektron adalah gerakan berputar pada sumbunya (rotasi) , yang menyerupai subuah gasing.
35. + , -
36. Dalam sebuah atom , tidak boleh ada dua elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum (n,l,m,dan s) yang sama.
37. Karena dalam satu orbital hanya memungkinkan 2 arah, yaitu; searah jarum jam atau berlawanan jarum jam. Hal ini menyebabkan medan magnet yang dihasilkan berlawanan , sehingga menyebabkan pemisahan di antara dua garis halus dalam spektrum atom mini elektron.
38.a. Dalam subkulit d hanya terdapat 5 orbital maka jumlah elektron maksimum  sama dengan 2×5= 10, karena dalam setiap orbital mengijinkan 2 elektron, dan pada kulit ke-M, n=3 = 2×32 = 18
      b.Dalam subkulit f  hanya erdapat 7 orbital sehingga elektron di dalamnya sebanyak 14, pada kulit ke-N , n=4= 2×42= 32
      c. Pada subkulit n terdapat n orbital, maka jumlah elektron sama dengan 2n, dan pada kulit ke-n, n=n= 2×n2= 2n2
39. n= 3, l=0, m=0, s= +  dan –
40.

41.nomor atom 12: [Ne]3s2
      Nomor atom 17: [Ne] 3s2 3p5
Nomor atom 19:[Ar] 4s1
Nomor atom 25: [Ar] 4s2 3d5
42. 42Mo = [Kr]5s1 4d5
          47Ag= [Kr] 5s2 4d10
43.a. 1s2 2s2 2p6
          b.[Ar] 4s2 3d1
      c.[Ne]3s2
      d. 1s2 2s2 2p6
44.a. Al= [Ne] 3s2 3p1 , kulit valensinya, 3s dan 3p, elektron valensinya 3
      b.S=[Ne] 3s2 3p4, kulit valensinya, 3s dan 3p, elektron valensinya 6
      c.V=[Ar]4s2 3d3 , kulit valensinya 4s dan 3d, elektron valensinya 5
      d.Ni= [Ar] 4s2 3d8 , kulit valensinya 3d dan 4s , jumlah elektron valensinya 10
45.a.  P: periode 2, golongan VA
      b. Q: periode 3, golongan IVA
      c. R: periode 4, golongan  VIIB
      d. S: periode 4, golongan IB
      e. T: periode 5, golongan VIIiB
46.a. kulit valensi: 3s dan 3p, elektron valensinnya; 3s2 dan 3p4
      b.kulit valensi: 4s dan 3d, elektron valensinya; 4s1 dan 3d5
          c.kulit valensi: 4s dan 3d, elektron valensinya; 4s2 dan 3d6/ 4s2 dan 3d7/4s2 dan 3d8
      d. kulit valensi: 5s dan 5p, elektron valensinya; 5s2 dan 5p6
47.a. unsur T (Z=19)= [Ar]4s1 pada blok s
      b. unsur Q(Z=25)= [Ar] 4s2 3d5 pada blok d
      c. unsur R(Z=34)= [Ar] 4s2 3d10 4p4 pada blok p
      d. unsur D(Z=47)= [Kr] 5s1 4d10 pada blok d
48.a. Karena dalam periode 2 hanya berisi unsur-unsur yang mengisi subkulit 2s dan 2p, dimana hanya dimuat oleh 8 unsur 9nomor atom 3 sampai dengan 10)
      b.karena Skandium memiliki  konfigurasi elektron [Ar] 3d1 4s2, sedangkan Alumunium berada pada golongan IIIA yang memiliki elektron valensi ns2np1, yang berbeda dengan Skandium, sehingga Skandium berbeda dengan Alumunium.
      c.Pada periode 4, setelah subkulit 4s terisi penuh yakni pada golongan IIA, maka setelahnya akan diiisi subkulit 3d setelah subkulit 3d terisi penuh, maka akan dimulai lagi oleh subkulit 4p, subkulit 4p dimulai dengan 4p1 , yang berada pada golongan IIIA, hal itu berarti golongan transisi terletak antara golongan IIA dengan III
      d.Setelah subkulit 3d terisi penuh , maka elektron berikutnya akan mengisi subkulit 4p, dimana subkulit 4p dimulai di unsur Ga, Z=31, yang berada pada golongan 3a, yang mempunyai kemiripan dengan Al. Dengan kulit valensi ns2np1, Ga berada pada subkulit 4p karena berada pada periode 4, dengan demikian golongan transisi berada sepanjang subkulit 3d, yang memiliki elektron 10, berarti pada golongan transisi terdapat 10 golongan, diantara golongan IIA dengan IIIA. Selain itu, pada golongan transisi terdapat 3 buah golongan VIIIB
      e.Unsur transisi dalam berjumlah 14 belas unsur yang berada pada subkulit 4f. Oleh karena sifat-sifat  unsur dalam ini nirip dengan unsur lantanium maka unsur-unsur tersebut disebut lantanoida.Unsur transisi terdiri dari 14 unsur dikarenakan berada pada subkulit 4f, dimana pada subkulit f terdapat 14 elektron, yang mewakili masing-masing unsur.
49.
50. a.IF3 , jumlah elektron valensi atom pusat: 7, jumlah domain elektron ikatan(X) =3, dan jumlah domain elektron bebas (E) =  = 2, maka AX3E2
b.XeF4 , jumlah elektron valensi atom pusat: 8, jumlah domain elektron ikatan(X) =4, dan jumlah domain elektron bebas (E) =  = 2, maka AX4E2
c.CH4 , jumlah elektron valensi atom pusat: 4, jumlah domain elektron ikatan(X) =4, dan jumlah domain elektron bebas (E) =  = 0, maka AX4
a.NCl3, jumlah elektron valensi atom pusat: 5, jumlah domain elektron ikatan(X) =3, dan jumlah domain elektron bebas (E) =  = 1, maka AX3E
51.a. SO2, ikatan dalam SO­­2 adalah ikatan rangkap atau ikatan kovalen koordinat, jumlah elektron valensi atom pusat= 6, jumlah domain elektron ikatan(X)= 2, tetapi jumlah elektron yang digunakan adalah 2×2= 4; maka E=  =  = 1 , tipe molekul= AX2E
b.XeO3ikatan dalam XeO3 adalah ikatan rangkap atau ikatan kovalen koordinat, jumlah elektron valensi atom pusat= 8, jumlah domain elektron ikatan(X)= 3, tetapi jumlah elektron yang digunakan adalah 2×3=6; maka E=  =  = 1 , tipe molekul= AX3E
c.XeOF4ikatan dalam XeOF4 antara Xe dengan O adalah ikatan rangkap atau ikatan kovalen koordinat, jumlah elektron valensi atom pusat= 8, jumlah domain elektron ikatan(X)= 5, tetapi jumlah elektron yang digunakan adalah1×2=2 (untuk Oksigen) dan 4×1=4 (untuk Fluorin), X’ = 2+4= 6; maka E=  =  = 1 , tipe molekul= AX5E

d.SOCl2ikatan dalam SOCl2 antara S dengan O adalah ikatan rangkap atau ikatan kovalen koordinat, jumlah elektron valensi atom pusat= 6, jumlah domain elektron ikatan(X)= 3, tetapi jumlah elektron yang digunakan adalah1×2=2 (untuk Oksigen) dan 2×1=2 (untuk Fluorin), X’ = 2+2= 4; maka E=  =  = 1 , tipe molekul= AX3E
52.


53.a.SO2 merupakan senyawa polar karena mengandung peasangan elektron bebas dengan tipe molekul AX2E
      b.BCl3 merupakan senyawa nonpolar karena tidak menngandung PEB dengan tipe molekul AX3
54 .a H2O
      b. CI3
      c.XeF4
      d.SF4
      e.IF5
      f. BF3

55.a, dipol sesaat adalah perpindahan elektron dari suatu daerah ke daerah lainya menyebabakan suatu molekul secara normal bersifat nonpolar menjaddi polar sesaat.
      B, dipol terimabas adalahd dipol sesaat yang mengimabas pada molekul di sekitarnya, sehingga membentuk dipol terimbas.
56.gaya london memberi penjelasan tentang gaya antarmolekul dalam zat yang nonpolar.Pada gaya london,semakin banyak jumlah elektron dalam molekul, maka semakin mudah mengalami polarisasi, sehingga jika semakin besar massa atom relatifnya, maka semakin kuat gaya londonnya, pada molekul yang berbentuk memanjang akan lebih mudah mengalami polarisasi dibandingkan dengan yang bentuknya membulat , kompak, simetris.
57. Massa atom relatif, dimana semakin besar massa atom relatif maka semakin besar titiik didihnya, selain itu dipengaruhi juga oleh bentuk, dimana untuk molekul yang memiliki bentuk memeanjang memiliki gaya london yang lebih kuat dibandingkann dengan yang berbentuk bulat.
58.a. Oksigen , karena oksigen memiliki Mr lebih besar dibandingkan Nitrogen, dimana titik didih berbanding lurus dengan massa atom realatif.
      b.Butana , karena memiliki bentuk/ struktur yang memanjang, dimana isobutana memilki bentuk membulat, sehingga titk didih butana lebih besar dibandingkan isobutana.
59.Gaya tarik antarmolekul polar lebih kuat dibandingkan dengan gaya dispersi(gaya london), karena padda gaya ini, molekul-molekulnya cenderung menyusun diri dengan ujung (pol) positif yang berdekatan dengan ujung (pol) negatif dari molekul didekatnya . sehingga zat polar memiliki titik didih lebih besar dibandingkan zat nonpolar. Pada HCl ia memiliki momen dipol =1,08  dengan massa atom relatif  36,5.
60. a. H2S karena memiliki massa atom relatif yang lebih besar dibandingkan denga O2 dimana perbandingan H2S : O2 = 34: 32
      b. HI karena pada perbandingan zat dengan massa molekul relatif yang berbeda jauh, gaya dispersi menjadi lebih oenting sehingga titik didih HI lebih besar dari pada HCl dengan perbandingan= 128 : 36,5
      c.CO, karena walaupun massa molekul relatifnya sama 28 tapi CO merupakan zat polar, sedangkan N2 adalah nonpolar.
61. Suatu gaya antarmolekul yang relatif  kuat terdapat dalam senyawa hidrogen dengan unsur-unsur yang mempunyai keelektronegatifan besar fluorin(F) , Oksigen (O), dan Nitrogen (N). Sehingga senyawa –senyawa yang dibentuk dari unsur tersebut memiliki titik didih yang tinggi , sehingga ikatan ini dikenal dengan ikatan hidrogen. Iktan Hidrogen adalah gaya tarik menarik antara atom hidrogen yang terikat pada suatu atom bereelektronegatifan besar dari molekul lain disekitarnya.
62.Etanol karena etanol yang merupakan jenis alkohol yang didalamnya terdapat ikatan O-H sedangkan pada dimetil eter tidak terdapat jenis ikatan hidrogen. Sehingga Etanol memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan dimetil eter.
63. a. NaCl merupakan salah satu jenis ikatan ion,  dimana memiliki ikatan yang relatif kuat. Semua senyawa ion berupa zat dengan titik leleh dan titik didih yang tinggi, dimana titik leleh nya 8010 c dan titik didih 1400 o C.
      b.grafit merupakanjenis ikatan kovalen dalam struktur karbon, yang mampu membentuk struktur kovalen raksasa dengan titik didih dan titik leleh yang sangat tinggi. Yakni titik leleh 3652-3697 o C dan titik didih 4200oC.

Latihan 1.1
1.    A. Ernest Rutherford , bahwa dalam atom terdapat inti atom.
b. Max Planck, radiasi elektromagnetik bersifat diskontinu
c. Niels Bohr,Elektron dalam atom beredar pada lintasan dengan tingkat energi tertentu, pada lintasan yang diijinkan elektron tidak memancarkan atau menyerap energi, perpindahan elektron dari satu tingkat ke tingkat energi lainnya disertai penyerapan atau pelepasan sejumlah energi tertentu.
d.Louis de broglie , tentang gelombang materi, “jika cahaya memiliki sifat partikel maka partikel juga memliki sifat gelombang”.
e.Erwin Schrodinger ,tentang atom mekanika kuantum atau mekanika gelombang
2. . Dik: h: 6.63 × 10-34 jdetik ; c: 3×108 m/detik ;λ: 600 nm= 600 × 10-9 m
Dit: energi  foton ?
Jwb: E=hc/λ = (6,63 × 10-34 j detik) ×  = 33,15 × 10-20  j
3.gelombang radio, gelombang mikro, infra merah, cahaya tampak,ultra violet, sinar x , sinar gamma
4.Garis merah pada spektrum atom hidrogen yang menjadi percobaannya yang menunjukka perpindahan elektron dari lintasan n= 3 ke n=2. Hal ini meunjukkan bahwa spektrum unsur berupa spektrum garis.
5. Orbit adalah lintasan berbentuk lingkaran dengan jari-jari tertentu, sedangkan orbital menyatakan suatu daerah dalam ruang dengan peluang terbesar untuk menemukan elektron ada yang berbentuk bola, balon terpilin, dll.
6.Pada model atom mekanika kuantum, posisi elektron tidak dipastikan (asa ketidakpastian) , hal yang dapat dikatakan tentang posisi elektron adalah peluang menemukan elektron pada setiap titik dalam ruang disekitar inti.Sedangkan model atom neils bohr , ia menggambarkan lintasan elektron berupa lingkaran dengan jari-jari tertentu , yang mana hal ini tidak sesuai dengan asas ketidakpastian.
7.Bilangan kuantum utama (n), menyatakan ukuran dan tingkat energi orbital(kulit atom). Bilangan kuantum azimut (I), menyatakan bentuk orbital(subkulit). Bilangan kuantum magnetik (m), menyatakan orientasi ruang orbital(orbitalnya). Bilangan kuantum spin (s), menunjukkan spinnya.
8.l= 0,1,2,3
9.m= -1,0,+1
10.s= -1/2 atau +1/2
11. 3 orbital, 1s,2s,2p
12.a.M , b.p , c.f , d.L
13.a. 10 , b.6, c.10, d.10
 14.
15.a. asas aufbau menyatakan bahwa pengisian orbital dari tingkat energi yang lebih rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
      b.Aturan Hund, menyatakan bahwa pada pengisian orbiatal-orbital dengan tingkat energi yang sama, yaitu orbital-orbital dalam satu subkulit , mula-mula elektron akan menempati orbital secara senndiri-sendiri dengan spin pararel, baru kemudian berpasangan.
      c. larangan pauli,dalam sebuah atom tidak boleh ada dua elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama
16. 4s, 3d, 4p, 5s,5p, 4f, 5d
17.a K( Z=19):[Ar] 4s1  K=2 L=8 M= 8 N=1
b. Sc( Z=21):[Ar] 4s2 3d1 K=2 L=8 M= 8 N=3
c. Cu( Z=29):[Ar] 4s1 3d10 K=2 L=8 M=18 N=1
d. Br( Z=35):[Ar] 4s2 3d10 4p5 K=2 L=8 M=18 N=7
18. a Si( Z=14):[Ne] 3s2 3p2
      b. Fe( Z=26):[Ar] 4s2 3d6
      c. Ga( Z=31):[Ar] 4s2 3d10 4p1
      d. Ag( Z=47):[Kr] 5s1 4d10
19.a.1. P( Z=15):[Ne] 3s2 3p3
              3. 3
         4.5
         5.3
      b.1. Cr( Z=24):[Ar] 4s1 3d5
          3.4
      4.7
      5.6
      c.1. Mn( Z=25):[Ar] 4s2 3d5
              3.4
         4.7
         5.5
19.2 (a,b,c)
20.a. Al3+( Z=13):1s2 2s2 2p6
         b. S2-( Z=16): [Ne] 3s2 3p6
c. Co3+( Z=27):[Ar]4s1 3d5
d. F-( Z=9):1s2 2s2 2p6
a S4+( Z=16):[Ne] 3s2 3p2
21. karena sesuai dengan aturan oktet (8 elektron) agar stabil,selain itu karena untuk mencapai kestabilan (18 elektron) kekurangn elektron, sehingga agar stabil pada kulit M maka pada kulit M diisi dengan 8 elektron. Dan sisanya (1 elektron) diisi di kulit N.
22. a. P (Z=15)= [Ne] 3s2 3p3 , kulit valensinya, 3s dan 3p, elektron valensinya 5
       b.V=[Ar]4s2 3d3 , kulit valensinya 4s dan 3d, elektron valensinya 5
       c.V=[Ar]4s2 3d3 , kulit valensinya 4s dan 3d, elektron valensinya 5



Latihan 1.2
1.Letak unsur dalam sistem periodik berkaitan dengan konfigurasi elektronnya. Hal ini berkaitan dengan elektron valensinya, dimana bilangan kuantum utama elektron valensi akan menunjukan periode berapa unsur tersebut, dan elektron valensi nya akan menunjukkan golongan dari unsur tersebut.
2.A: periode 3, golongan VIA
   B: periode 4 , golongan VIIB
   C: periode 4 , golongan VIIIB
   D: periode 6, golongan lantanida
   E: periode 5, golongan IVA
   F: periode 6, golongan lantanida
3.a. Rubidium (Rb)
   b.Cr
   c.Se
   d.Au
4.a. B, Al, Ga, In (golongan IIIA)
   b. H, Li, Na, K, Rb (golongan IA), Cr, Mo,W, Sg (golongan VI B), Cu, Ag, Au,Uuu, (golongan IB)
5. Karena pada periode empat telah dimasukkan golongan –golongan transisi, yang memiliki nomor atom lebih dari 20, selain itu, pada periode empat setelah Skandium tidak memliki kesamaan sifat dengan golongan IIIA, dimana pada golongan transisi pada periode 4 dan seterusnya terdapat 10 golongan transisi dengan 3 golongan VIIIB, sehingga pada periode 4 terdapat 10+8 = 18 golongan.
6.a. golongan IA, dan IIA
   b. golongan, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, VIIIA
   c. golongan IB sampai VIIIB
   d. golongan lantanida dan aktinida
7.a. 2p
   b.3d
   c.5d
   d.1s
8. . Karena pada periode empat telah dimasukkan golongan –golongan transisi, yang memiliki nomor atom lebih dari 20, selain itu, pada periode empat setelah Skandium tidak memliki kesamaan sifat dengan golongan IIIA, dimana pada golongan transisi pada periode 4 dan seterusnya terdapat 10 golongan transisi dengan 3 golongan VIIIB, sehingga pada periode 4 terdapat 10+8 = 18 golongan.

Soal-soal Bab
1. A  tingkat-tingkat energi dalam atom
2.E. erwin schrodinger
3.A.1,2,3
4.E. sekumplan orbital dengan bentuk dan tingkat energi dalam atom
5.C. n=3,l=2, m=-1
6.c.l=2
7. C, d atau f
8.B. 3,2,+1, -1/2
9.E.16
10. B. 10
11. B. Azimut
12.A.1
13. C. Larangan pauli
14.D.1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4p3
15.C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4p3
16.B.1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
17. C.n= 3 l=0 m= 0 s=+ 1/2
18.B. 2,8,8,3
19.E. 6
20. D. 6
21. C. Kulit valensi 4s dan 3d, elektron valensi 7
22.E. transisi
23. E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
24.E.VIIIB dan 5
25. E. Periode 3 golongan VIA
26. E. Golongan VA periode 3
27.B. V dan Z
28.D. unsur transisi
29.E. U
30.B.S
31.C. R dan U
32.D. XY­2
33.D. R: 1s2 2s2
34.A. 1s2 2s2 2p6 3s2
35.A.XY
36.B. kovalen nonpolar
37.E. oksigen , klorin
38.B.1
39.C. planar bentuk T
40.B. segitiga planar
41.C.XeF4
42.E. momen dipol senyawa AF3 sama dengan 0
43.B. gaya tolak menolak pasangan elektron bebas > pasangan elektron ikatan
44.C. sp3
45.D. kovalen dan ikatan hidrogen
46.B. CH4 dan O2
47.C. polarisabilitas metana lebih besar dari neon
48.B. H2O dan HF
49.E. massa molekul relatif SiH4 lebih besar daripada CH4
III. asosiasi pilihan
56.1 dan 3
57.1,2,3,4
58.1,2,3
59.1, 3
60.4
61.4
62.1,2,3
63.1, 2,3
64.2,4
65.4
66.1,2,3
67.1
Essay
68.   a .Cr(Z=24)= [Ar] 4s1 3d5
b. Cr3+= [Ar] 4s2 3d1
c. golongan VIB, periode 4

69.  a. 4s dan 4p, 5
        b. XCl5

70. a SF2 = sp3, SF4= sp3d, SF6= sp3d2
      b. karena jika F nya terdapat 3 maka tidak terdapat hibridisasi yang sesuai dan akan ada elektron yang tak berpasangan.
      c. SF2= tetrahedron, SF4= bipiramida trigonal, SF6= oktahedron
71. Dengan fluorin, nitrogen hanya membentuk trifluorida, NF3, sedangkan fosfor membentuk trifluorida PF3 dan pentafluorida PF5. teori hibridisasi menyarankan bahwa atom fosfor dalam PF5 mengalami hibridisasi sp3d, jadi melibatkan orbital 3d dalam membentuk ikatan P-F; atom nitrogen tidak mungkin menyediakan orbital d, dan oleh karena itu tidak mampu membentuk senyawa analog.
72.CH4(mr=16, nonpolar), CO2(mr=44, nonpolar) ,H2O(mr=18, polar), SiO2(mr=60,nonpolar), SO2(mr=64, polar)
73.NH3, karena senyawa ini merupakan senyawa polar sedangkan BF3 adalah senyawa nonpolar
74. Harus diperhatikan bahwa tiap molekul air dapat berpotensi membentuk empat ikatan hidrogen dengan molekul air di sekelilingnya. Terdapat jumlah hidrogen + yang pasti dan pasangan mandiri karena itu tiap masing-masing molekul air dapat terlibat dalam ikatan hidrogen.Hal inilah yang menjadi sebab kenapa titik didih air lebih tinggi dibandingkan amonia atau hidrogen fluorida. Pada kasus amonia, jumlah ikatan hidrogen dibatasi oleh fakta bahwa tiap atom nitrogen hanya mempunyai satu pasang elektron mandiri. Pada golongan molekul amonia, tidak terdapat cukup pasangan mandiri untuk mengelilinginya untuk memuaskan semua hidrogen.Pada hidrogen fluorida, masalah yang muncul adalah kekurangan hidrogen. Pada molekul air, hal itu terpenuhi dengan baik. Air dapat digambarkan sebagai sistem ikatan hidrogen yang “sempurna”.

Latihan 1.3


Socializer Widget By Blogger Yard
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →

1 comments: